Kamis, 11 Oktober 2018

Karakteristik Perangkat Jaringan Nirkabel dan Nirkabel Channel



A. Perangkat Keras
1.Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya .
Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.

2.Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
Wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge).


WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima data.Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication.
Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat bersama-sama mengakses PC Server.


B.ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.

1.Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.
-Antenna Grid
Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.
-Antena Yagi
Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
-Antenna sectoral
-Antenna parabola

Untuk antena parabola ini kita dapat merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan seperti wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.

2.Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama.Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.
Gambar diatas adalah jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Cara merangkainya mudah, bahkan lebih mudah dibanding merangkai antena grid. Antenna ini sebaiknya di pasang di posisi yang tepat. Karena posisi dari antena akan sangat berpengaruh pada penerimaan dan pemancaran gelombang radio dari wireless adaptor client yang radiasinya 360 derajat.

3.IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian,riset,dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.

Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi :
-802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
-802.2: Logical Link Control (LLC)
-802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
-802.4: Token Bus
-802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
-802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
-802.7: LAN Broadband
-802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
-802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
-802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
-802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
-802.12: Demand Priority Access Method
-802.15: PAN nirkabel (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
-802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Khusus untuk standarisasi nirkabel (wireless), yaitu 802.11 terdapat beberapa standar yang berbeda, yaitu:
-802.11   :Standar dasar WLAN ? mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
-802.11a             :Standar High Speed WLAN 5GHz band transfer data up to 54 Mbps
-802.11b             :Standar WLAN untuk 2.4GHz ? transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
-802.11e             :Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
-802.11f :Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
-802.11g             :Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
-802.11h             :Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
-802.11i  :Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
-802.11j  :Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang


Nirkabel Channel




Perangkat wireless LAN (WLAN) bekerja dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, sama seperti peralatan-peralatan radio lainnya. Karena bekerja dengan gelombang elektromagnetik, maka perangkat ini akan bekerja pada frekuensi tertentu. Karena akan digunakan oleh pengguna secara luas, maka frekuensi yang dipilih adalah frekuensi yang sudah digratiskan yaitu frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.


Artikel ini akan membahas frekuensi 2,4 GHz yang merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangat wireless saat ini. Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut pembagian channel pada frekuensi 2,4 GHz :
Channel
Frekuensi (GHz)
1
2,412
2
2,417
3
2,422
4
2,427
5
2,432
6
2,437
7
2,442
8
2,447
9
2,452
10
2,457
11
2,462
12
2,467
13
2,472
14
2,484
Jika diperhatikan, antara satu channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz, kecuali antara channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz.
Setiap channel memiliki rentang channel sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan signal dari sebuah channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga. Misalnya signal pada channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan 5. Karena rentang frekuensi yang saling overlapping (menutupi) maka penggunaan channel yang berdekatan akan mengakibatkan gangguan interference.
Hal ini mirip yang terjadi pada pemancar Radio FM, suatu frekuensi station radio tidak boleh berdekatan dengan frekuensi station radio lain, karena siaran radio mereka akan saling mengganggu jika frekuensi yang mereka gunakan berdekatan.
Secara lengkap gambaran interference yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar berikut :
 
 Berdasarkan gambar di atas, kita bisa melihat bahwa interferensi channel akan terhindar jika kita menggunakan aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah digunakan. Sebagai contoh, channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau channel 11.
Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini misalnya pada saat kita akan mengkonfigurasikan sebuah AP, ternyata disekitar kita sudah ada AP milik orang lain. Sebelum menentukan channel yang akan kita gunakan di AP kita, cari tahu terlebih dahulu channel yang digunakan oleh AP tetangga kita. Anda bisa menggunakan aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupunairodump-ng untuk mesin Linux.  Jika ternyata tetangga kita menggunakan channel 6 pada AP nya, maka channel yang dapat digunakan pada AP anda adalah channel 1 atau channel 11.
Sedikit pengecualian rentang channel ini pada channel 13 dan 14, yang terpisah agak jauh, seperti pada gambar tadi.
Aturan +5/-5 ini juga digunakan pada saat Anda akan membangun jaringan nirkabel dengan menggunakan beberapa AP, misalnya pada topologi EBSS. Untuk mendeteksi interferensi chanel yang digunakan disekitar area jaringan, salah satu tool yang powerfull,easy looking dan juga gratis adalah inSSIDer.


 


Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 channel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu  akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi chanel pada band 2,4 GHz




Penggunaan wi-fi chanel yang tidak tepat dapat menimbulkan interferensi, sebagai contoh jika jaringan A menggunakan chanel 6, sedangkan jaringan B menggunakan 8, maka akan terjadi  interferensi. Oleh karena itu agar tidak terjadi interferensi maka gunakanlah non-overlapping channel , yaitu chanel 1, 6 11 dan 14 pada jaringan wireless (Access Point) yang berbeda. Non-overlaping channel maksudnya adalah channel yang tidak bersinggungan dengan channel lain.






Untuk mendeteksi interferensi chanel yang digunakan disekitar area jaringan, salah satu tool yang powerfull, easy looking dan juga gratis salah satunya adalah inSSIDer,


Secara teori RSSI (Received Signal Strength Indication) maksimal yang bisa didapat (untuk mendapatkan sinyal wi-fi 100%) adalah -10 dBm, namun dalam prakteknya hampir mustahil untuk mendapatkan -10 dBm, dalam perconbaan saya RSSI yang didapat oleh komputer yang berada tepat disamping Access Point hanya sampai -22 dBm. Namun RSSI yang sampai di antara -10 dBm dan -30 dBm sudah termasuk Typical maximum received signal power untuk jaringan wireless.


Setelah mengetahui interferensi chanel disekitar jaringan wi-fi, sebagai administrator anda dapat mempertimbangkan chanel berapa yang seharusnya digunakan untuk mendapatkan sinyal yang optimal serta meminimalkan interferensi dengan chanel selain jaringan wi-fi milik kita. Interferensi yang terjadi sebenarnya bukan hanya berasal dari sinyal wi-fi atau access point lain, namun juga berasal dari setiap perangkat di sekitar area yang menggunakan frekuensi band 2.4 GHz.

Untuk mengganti atau mensetting chanel silahkan masuk ke konfigurasi Router atau Access Point dan carilah konfigurasi pemilihan chanel.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ilmu Minati Template by Ipietoon Cute Blog Design